Ulang Tahunmu (Seharusnya)



Jika hari ini kau masih di sini, pastinya kau sudah lancer mengomel…
Jika hari ini kau masih disini, pastinya sudah sibuk dengan teman barumu di play group…
Jika hari ini kau masih di sini, pastinya kita lebih sering menghabiskan waktu bersama, karena kesibukanku yang semakin berkurang…
Jika hari ini kau masih di sini, pastinya gaun Cinderella itu sangat manis kau kenakan saat mengobrak abrik rumah…
Jika hari ini kau masih di sini, pastinya kita akan tidur bareng lagi dikamar favoritmu…
Jika hari ini kau masih di sini, pastinya lagi-lagi kau akan merebut makananku…
Jika hari ini kau masih di sini, kan kukecup keningmu, berdoa untuk kesembuhanmu, dan berucap,

"Happy Birthday Princess Zahrah"
(ditulis 24 September 2009)

Mencari cahaya


When you try your best but you don't succeed
When you get what you want but not what you need
When you feel so tired but you can't sleep
Stuck in reverse

And the tears come streaming down your face
When you lose something you can't replace
When you love someone but it goes to waste
Could it be worse?

Sesaat setelah melihat pengumuman di situs LAN dan tidak mendapati namaku di sana, syair lagu coldplay ini langsung bergema di kepalaku diiringi barisan tetes air di pelupuk mata. Sakit…

Kegagalan sering menghantuiku. Tapi tidak ada yang sesakit ini. Biasanya saya cuma menganggapnya angin lalu dan bergembira menyambut hari-hari berikutnya yang penuh tantangan. Tapi kali ini, air mata itu mengalir kurang lebih satu menit…

LAN adalah salah satu lembaga yang paling menarik hatiku selain BTN. Hanya dua tempat inilah usaha dan harapan terbesarku berlabuh. Ada keyakinan akan masa depan yang cerah ketika mengikuti tahapan-tahapan ujiannya yang dari sudut pandangku, dilakukan dengan jujur. Tak terlihat jejak-jejak nepotisme di dalamnya, membuatku tersentuh dan berharap…

Harapanku semakin melambung ketika lulus tes tahap I. Diantara 15 pelamar yang lulus berkas, dan akhirnya tersaring hingga 5 orang setelah tes tertulis (tahap I), namaku tidak pernah hilang dari daftar peserta yang lulus. Hingga hari ini…

Yang paling membuat tidak rela adalah tahapan perjuangannya yang kuberi nilai ‘outstanding!’ - saking susahnya. Setelah tiga hari berturut mengikuti tahapan kedua tes, yaitu

1) tes potensi akademik – yang meski cuma berlangsung selama 3 jam tapi sudah sangat cukup menaikkan tensi darah karena porsi soal dan porsi waktu yang diberikan sangat tidak sinkron (kalau tidak salah ingat, soal dibagi tiga bagian, tiap bagian + 150 soal dengan jatah satu jam);

2) Psikotes – tes inilah yang paling lama. Bahkan saat adzan magrib sudah berkumandang-pun, kami (peserta tes) masih disibukkan dengan tebak-tebak alur cerita bergambar. Meski sudah di asup cemilan dan makan siang dari panitia, maag ku kambuh tepat pukul 3 sore. Padahal tidak ada satu tes pun yang berhasil membuat maagku ngambek sebelumnya.

3) Wawancara – inilah tes yang paling kutakuti (saya yakin, disinilah nilai minus terbanyakku). Kita tidak pernah tahu apa yang akan ditanyakannya. Pertanyaan akan berkembang sesuai jawaban yang kau lontarkan juga tergantung mood si pewawancara. Hari itu ada dua Bapak yang mewawancaraiku. Satunya bertanya teknis dan satunya lagi bertanya psikologis. Pertanyaan seputar Cicak Buaya masih bisa kujawab, tapi ketika beliau-beliau bertanya tentang teknis LAN, kujawab seadanya saja. Memang wawasanku tentang lembaga ini masih sangat dangkal. Hehe…


Yah beginilah kalau terlalu banyak dosa…
Lelah….kecewa…ingin rasanya berhenti sampai di sini, berhenti berharap.
Rasanya perjuanganku telah mencapai titik kulminasinya
Tak ada lagi energi yang tersisa untuk berjuang lagi
Meski kenyataannya status masih pegawai rumahan…

Aaarghhh…
Ke mana lagi harus mencari?
Sementara tak ada lagi energi yang tersisa….
Adakah cahaya untukku?